Bab 24
Desainer-desainer di perusahaan kita sudah cukup bagus. Kalau cari desainer lain di pekan busana, apakah ...."
"Yang ternama nggak bisa diundang, yang nggak terkenal nggak mau dilirik. 'Si Bodoh' ini bekerja semaunya sendiri. Kalau lagi senang, dia mengunggah karyanya, dan itu langsung habis diborong orang. Kita nggak bisa bersaing. Satu-satunya cara adalah menemukan orang itu secara langsung untuk bernegosiasi. Peluangnya lebih besar."
Samuel memberi penjelasan.
"Penerbangannya di subuh lusa. Nggak perlu ke kantor besok, beres-beres di rumah saja. Negara Singor sedang sangat dingin, bawa baju lebih. Jadwal agenda akan dibagikan pada kalian nanti."
"Konsep desain yang kuminta kalian disiapkan waktu itu, sudah selesai belum?"
Carlo duduk tegak, lalu bersandar lelah di sofa dan menoleh pada Nathan.
Nathan menatap Rosie. Pandangan Carlo mengikuti arah tatapannya ke Rosie. Rosie segera sadar kembali.
"Su, sudah." Rosie mulai tergagap.
Sebenarnya, Rosie tidak mempersiapkan apa pun. Selama i

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link