Bab 297
Baru sampai di vila, mereka melihat Lumien di depan pintu.
Tatapan Carlo langsung menggelap.
"Halo, Kakak Ipar." Lumien tersenyum pada Rosie.
Rosie mengangguk.
"Kamu istirahat dulu." Carlo mengusap kepalanya dengan lembut.
"Baik." Rosie tidak berniat berlama-lama.
Lumien datang sendiri, pasti ada urusan penting.
Melihat sikap lembut Carlo, Lumien sempat mengira dia salah orang.
Carlo yang dulu seperti biksu bahkan bisa berubah begini.
Dia mengatupkan bibirnya. Pantas saja setelah menikah Carlo tiap diajak minum tidak pernah muncul lagi. Ternyata dia sudah jatuh cinta.
Dia memalingkan wajah, kalau lihat lebih lama matanya bisa bintitan.
Setelah Rosie pergi, Carlo dan Lumien naik ke lantai tiga ke ruang kerja pribadi.
"Kasus penculikan itu sudah ditemukan pelakunya. Itu ulah Mario. Nggak tahu Patricia tahu atau nggak. Di tubuh Patricia nggak ditemukan petunjuk sementara ini," ujar Lumien sambil duduk di sofa tunggal.
Carlo membuka laptop, memasukkan sandi dan menerima dokumen yang dikiri

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link