Bab 561
Detak jantung Shania seolah-olah terlewat satu denyut.
Orang yang menyimpan rahasia akan terkejut bahkan oleh gangguan sekecil apa pun.
Dengan berpura-pura tenang, dia menurunkan tangan pria itu. "Pada jam kerja, aku ke ruang istirahatmu buat tiduran itu nggak pantas. Kamu tidur saja, aku lanjut kerja."
Begitu selesai bicara, dia langsung mundur dan cepat-cepat berjalan pergi.
Dia bisa merasakan tatapan pria itu masih tertuju ke punggungnya.
"Jangan-jangan dia ... "
"Sudah mulai menebak sesuatu?" pikir Shania.
Keluar dari kantor, dia tak bisa menahan diri untuk memutar ulang percakapan mereka di pikirannya.
Bagaimanapun, kata "hamil" memang beberapa kali disebut belakangan ini. Walaupun sekarang tertutupi oleh datangnya haid, tetapi bisa saja pikirannya tetap tertuju ke arah itu.
Benak Shania dipenuhi berbagai pikiran. Dia melambatkan langkah menuju ruangannya sendiri. Kebetulan Jeffry baru saja keluar dari toilet. "Shania, lagi mikirin apa, kok sampai bengong begitu?"
"Nggak ada apa-a

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link