Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 719

Ponsel Shania bergetar tanpa suara. Sebuah pesan masuk. Dikirim dari ponsel neneknya. [Shania sayang, kamu sudah sampai?] [Nenek menunggumu di lantai atas, ya.] Kata "ya" di akhir kalimat itu, jika dipikirkan bersama dengan kenyataan bahwa pengirimnya entah manusia atau bukan, laki-laki atau perempuan, justru memberi kesan janggal, dingin, menyeramkan, hingga membuat bulu kuduk berdiri. Samar-samar, ada perasaan yang tak asing. Saat dia berusaha keras mencari tahu dari mana rasa tak asing itu muncul, seseorang di seberang kembali mengirimkan sebuah foto. Melihat foto itu, Shania kembali menarik napas dingin. Di sebuah teras yang dikelilingi kegelapan malam, dua orang tua duduk bersandar di kursi. Di belakang mereka membentang langit malam kelam, bulan yang separuh tertutup awan hanya menyisakan lingkar cahaya samar. Di bawah pagar setinggi dada terpasang lampu jalur, pantulan cahayanya dari bawah membuat rambut mereka yang berantakan diterpa angin terlihat jelas. Wajah mereka sudah tid

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.