Bab 17
Mengingat hari-hari belakangan ini, sejak Hestiana pergi, Yosfian mulai mati-matian merindukan masa lalu. Bahkan ketika Marselia datang ke sisinya, dirinya tak merasa bahagia, malah muak karena perempuan itu tega memfitnah.
Makin lama Yosfian memikirkannya, makin tak sanggup dirinya menghindari kerinduan kepada Hestiana.
Dirinya merindukan kelembutan Hestiana saat di rumah, merindukan wajah perhatian perempuan itu, dan bahkan merindukan ekspresinya yang malu-malu di ranjang. Detak jantungnya makin cepat, seolah baru menyadari sesuatu yang luar biasa, dan makin tenggelam dalam kenangannya sendiri.
Namun Hestiana telah pergi.
Tiba-tiba, pria itu menggenggam dadanya, merasakan nyeri yang menusuk seperti hati terkoyak.
Barulah Yosfian menyadari, ternyata dirinya sudah jatuh cinta pada Hestiana sejak lama.
Walau tidak menjawab perkataan Marselia, tetapi ekspresi Yosfian sudah mengatakan segalanya.
Marselia semula merasa sedih dan tersinggung, lalu mulai curiga, akhirnya marah.
Hal yang pali

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link