Bab 18
Sejak berpisah dari Yosfian, Hestiana menetap di Kota Selatan.
Saat baru turun dari pesawat, seniornya segera datang bersama anggota tim lain untuk menjemputnya. Mereka berbicara tentang impian, dan mata mereka semua memancarkan cahaya semangat. Tanpa sadar, pikiran Hestiana terbawa masa lalunya, andai bukan karena Yosfian, seharusnya dirinya sudah melangkah ke tahap ini sejak dulu.
Setelah bersantap bersama, tanpa istirahat, mereka segera memulai pekerjaan. Semua hal di studio rintisan itu harus mereka lakukan sendiri, memilih lokasi, menata interior, mengurus izin usaha, merekrut orang .... Proses membangun dari nol tidaklah mudah, tetapi Hestiana mengerjakan setiap hal dengan sungguh-sungguh. Dirinya tidak lagi punya waktu untuk memikirkan Yosfian.
Setelah sibuk berbulan-bulan, akhirnya bentuk awal studio mereka pun terbentuk.
Seniornya bertanya nama apa yang akan dipakai, Hestiana berpikir sejenak, lalu menulis dua huruf, "Hestira Grainy", terinspirasi namanya sendiri.
Dirinya berh

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link