Bab 236
"Apa maksudnya seperti itu?"
"Perempuan itu jarang langsung bicara, tapi hatinya sudah pasti seperti itu. Kamu 'kan belum pernah menunjukkan perhatian yang serius sejak kalian pacaran. Jadi, manfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan ketulusanmu."
Beni bertanya dengan nada dingin, "Tulus apa?"
"Aku sudah menyiapkan semuanya." Leon berperan sebagai sutradara dan menunjuk ke Gedung Royal. "Lihat itu!"
Beni menoleh dan melihat tulisan LED besar di gedung: "Nadira, maafkan aku!"
Tulisan itu bergulir.
Beni tidak bisa berkata-kata. Raut wajahnya langsung tampak sangat marah. Dia langsung mengangkat kakinya untuk menendang Leon.
"Cepat, kamu pergi ke sana. Aku masih punya rencana lainnya," ancam Leon.
Beni menggertakkan giginya, lalu memijat pelipisnya. "Tolong jaga harga diriku sedikit."
Yansen merasa mulutnya berkedut dan merasakan seolah-olah harga diri Kakak Ketiga diinjak-injak oleh Leon.
Seorang pria berjalan mendekati wanita kecil yang ada di tengah mal.
Saat ini, suasana mal menjadi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link