Bab 76
Jeffry ketakutan setengah mati dan buru-buru berkata.
"A ... aku bisa menyerahkan kelemahanku padamu. Kalau kamu memilikinya, aku akan patuh padamu sepenuhnya. Aku cuma memintamu untuk mengampuniku ...."
Ucapannya penuh dengan keputusasaan dan permohonan.
Akhirnya Felix membiarkan Jeffry masuk. Jeffry begitu ketakutan hingga wajahnya memucat dan napasnya terengah seolah baru saja lolos dari kematian.
Felix mencibir dan berkata, "Aku akan mengutus seseorang untuk mengambil kelemahanmu sekarang. Kuberi waktu satu jam atau kamu akan menanggung akibatnya."
Jeffry setuju dengan sambil menggigil dan Felix pergi bersama anak buahnya.
Rojak dan anak buahnya pergi ke asrama Jeffry. Benar saja, mereka menemukan banyak rahasia di komputer. Kalau semua hal kotor ini terbongkar, kemungkinan besar Jeffry akan ditembak.
Felix sangat gembira melihat informasi yang diperoleh. Sehebat apa pun Jeffry, dia tidak bisa keluar dari cengkeramannya.
Setelah meninggalkan rumah sakit, Felix merasa bersemangat. D

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link