Bab 9
"Apa?"
Pria itu jelas terkejut dengan perkataanku.
Aku mengulanginya perkataanku.
Pria itu menelan ludah, lalu langsung mengangkatku dan membawaku masuk ke klinik yang sepi.
Ranjang besi di klinik itu berderit keras, sementara aku menggenggam erat pagar ranjang. Di dalam hatiku ada rasa lega yang sulit dijelaskan.
Pria muda itu tampan dan seribu kali lebih baik dari Randi. Dia berusaha keras memuaskanku, seolah ingin menebus sesuatu.
Sentuhannya juga begitu lihai sampai membuatku hampir melayang hanya dalam kenikmatan.
Di klinik kecil itu, kami kehilangan kendali dan benar-benar tenggelam dalam kegilaan.
Pakaian kami berserakan di lantai.
Aku benar-benar terpukau oleh kemampuan pria dari kota itu, sampai rasanya ingin mati dalam pelukannya.
Aku sendiri tidak tahu apakah aku tertarik padanya, atau aku hanya ingin membalas Randi supaya dia juga merasakan pahitnya dikhianati.
Rasa pahit yang menusuk sampai ke tulang.
Aku memeluk leher pria itu erat-erat. Suara napasnya terdengar jelas di

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link