Bab 22
Di dalam ruangan itu, ada Yovan, Syane, dan beberapa teman Syane.
Ketika melihat Jenny masuk, Yovan menaruh sendoknya. Yovan menatap Jenny, seolah-olah dia menunggu Jenny meminta maaf kepadanya.
Sementara itu, ketika melihat Jenny masuk, Syane tersenyum. Sambil memasang wajah khawatir, Syane bertanya, "Jenny, kenapa kamu kerja sambilan di tempat seperti ini? Katanya, kamu kerja di sini selama dua minggu, gajinya hanya jutaan saja."
Dengan penghasilan jutaan, tidak cukup untuk beli satu menu makanan di restoran ini.
Bahkan, semua yang dia kenakan dari ujung kepala sampai kaki, termasuk jepit rambut kecil sekalipun, harganya lebih dari jutaan.
Namun, untuk mendapatkan uang jutaan, Jenny harus bekerja di sini setiap hari sepulang sekolah.
Ketika memikirkan hal itu, Syane sangat senang.
Jenny dibesarkan di desa, penampilannya kampungan, cari uang saja susah. Apa pantas Jenny merebut posisinya sebagai putri Keluarga Linarto?
Syane senang melihat Jenny bekerja keras mendapatkan uang yang nil

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link