Bab 68
Barulah saat itu Jenny sadar, dan dia refleks menarik kembali tangannya, wajahnya langsung memerah.
"Eh ... aku nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya ingin melihat luka di kakimu."
"Oh."
Pria itu menjawab ringan, namun sudut bibirnya sedikit terangkat, seolah merasa Jenny sedang menyembunyikan sesuatu.
Jenny pun mencoba bertanya, "Bagaimana kalau kamu lepaskan tanganku. Aku mau ambil gunting untuk memotong celanamu."
"Ribet banget," ucap pria itu dengan bibir tipisnya, lalu berkata dengan kesal, "Langsung lepas saja!"
Suasana seketika hening.
Jenny menegaskan dengan tak berdaya, "Aku sungguh-sungguh hanya ingin melihat paha bagian atasmu."
"Ya, lepas saja."
Suasana mendadak canggung.
Jenny merasa pria itu pasti salah paham.
Dia berusaha menarik pergelangan tangannya, namun ekspresi pria itu langsung berubah dingin. Cengkeraman Bernard di pergelangan tangannya makin erat.
Jenny melirik ke kiri dan kanan, lalu mendapat ide.
"Kalau begitu, aku nggak akan sungkan."
"Ya."
Jenny pun menunduk, m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link