Bab 72

Jenny mengikuti cerita yang disampaikan oleh Pak Yanto, dan hatinya pun ikut merasa sesak. Dia mengira kehidupan di masa lalunya sudah cukup menyedihkan, dan tak akan ada orang yang lebih malang darinya. Tak disangka, dibandingkan dengan Bernard, penderitaannya tak ada apa-apanya. Pantas saja Bernard menderita gangguan mental yang begitu berat, dan aktivitas di korteks otaknya selalu berbeda dari orang biasa. Mengalami semua itu, dia bahkan tak bisa membayangkan bagaimana cara seseorang bisa menanggungnya secara psikologis. Setelah mendengar pertanyaan dari Pak Yanto, barulah dia tersentak, dan beberapa kenangan lama mulai muncul di benaknya. "Apakah ... itu dia?" Ada kilatan heran dan kebingungan di mata Jenny. Pantas saja saat melihat pria itu untuk pertama kalinya, Jenny merasa seperti pernah melihatnya. Ternyata, dulu dia pernah tanpa sengaja menyelamatkan pria itu! Saat itu, dia baru saja mendapat sekotak jarum perak pemberian dari gurunya. Dia sangat ingin berlatih, tetapi tak ad