Bab 485
Valerie akhirnya menghela napas lega, memberikan sejumlah uang sebagai biaya tutup mulut, lalu berbalik hendak pergi.
Baru saja melangkah dua langkah.
Avery yang duduk di bangku panjang langsung melambaikan tangan padanya.
"Nona Valerie."
"Kamu?"
Valerie refleks menyembunyikan hasil pemeriksaan, lalu menatap Avery dengan dingin. "Ada urusan apa?"
Avery tidak peduli penyakit apa yang mungkin diderita Valerie. Dia memaksakan senyum getir di wajah pucatnya.
"Aku datang untuk mengajakmu bekerja sama."
"Aku dan kamu bisa kerja sama apa ... "
Valerie langsung melangkah hendak pergi.
Avery tidak marah, melainkan berbicara dengan santai.
"Selama Naomi masih bisa bertahan satu hari saja, hati Sean nggak akan pernah meninggalkannya. Nona Valerie, apa kamu rela seumur hidup hanya jadi seorang simpanan?"
Langkah Valerie terhenti.
Dia menoleh.
Dua wanita, satu berdiri, satu duduk, tetapi cahaya dari lampu neon menerangi mata mereka yang sama-sama penuh amarah dan kegilaan.
Valerie menggenggam erat

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link