Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 22

"Selamat ulang tahun, Marsha." Suara Hansen menyadarkannya kembali dari lamunan. Dia tersenyum sedikit, menundukkan kepala untuk menyembunyikan segala emosi di matanya, lalu berterima kasih dengan suara pelan, "Terima kasih." Tepat saat pikirannya melayang, sebuah kue disodorkan ke hadapannya. Ketika mengangkat kepala, dia melihat wajah Hansen yang penuh senyum. "Marsha, di antara kita nggak perlu basa-basi seperti itu. Kali ini memang dipersiapkan terlalu terburu-buru. Tahun depan aku pasti mengadakan pesta ulang tahun yang lebih layak dan lebih meriah untukmu, bagaimana?" Marsha tidak menjawab. Dia menyuap sepotong kue. Krim mahal itu sangat lembut dan manis tanpa terasa enek, namun di lidahnya justru terasa hambar. Dia refleks menggenggam gelang di tangannya, gesekan batu kecubung mengeluarkan bunyi krek-krek. Sebenarnya semua hadiah ini tidak ada yang dia sukai. Yang benar-benar dia inginkan adalah pergi dari sini, kembali ke sisi Steven. Andai Steven ada di sini. Dia mulai merindu

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.