Bab 153 Susan Menangis
Namun Cheria sama sekali tidak meliriknya. Setelah makan dia langsung berbaring di dalam rumah kucing, malah memanggil Susan dengan suara manja.
Susan menatapnya dingin dan berkata, "Kalau sudah selesai melihat, bukankah seharusnya kamu pergi sekarang?"
Hardy tampak kecewa, Cheria seolah benar-benar tidak mengenalinya lagi.
Padahal dia sempat berpikir bisa memanfaatkan Cheria sebagai alasan untuk tinggal di rumah Susan, tapi Cheria sama sekali tidak peduli padanya.
"Aku keluar sekarang." Hardy melangkah pergi. Setiap tiga langkah, dia menoleh sekali ke arah Cheria, namun Cheria tetap tak memberi respons.
Akhirnya dia bertanya pada Susan, "Apa dia benar-benar nggak mengenaliku lagi?"
"Iya, makanya cepat keluar!" Tanpa basa-basi, Susan mendorongnya keluar, lalu menutup pintu rapat-rapat.
Wajah Hardy tampak jelas menyimpan kekecewaan. "Aku boleh sering datang untuk melihat Cheria, 'kan?"
"Kamu bisa saja membawanya pulang, dengan begitu kamu bisa melihatnya setiap hari." Susan menekan tomb

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link