Bab 157 Dapatkah Dia Mempertahankan Susan
[Kalau begitu lanjutkan saja, jangan sampai ada celah sekecil apa pun], pesan Wildan lewat telepon kepada Chris.
Nada suara Chris terdengar santai, bahkan mengandung sedikit sikap tak acuh. "Dia sekarang sangat percaya padaku, tenang saja."
Setelah menutup telepon, dia berbalik dan langsung berhadapan dengan Miko.
Jantung Chris bergetar hebat, hampir saja tak mampu menahan ekspresi kagetnya.
Untungnya Miko tidak memperhatikan, hanya tersenyum santai sambil bertanya, "Pak Chris sedang punya kekasih, ya?"
Chris tertawa kaku. "Iya, baru mulai. Dia sangat percaya padaku."
"Baguslah. Nanti bawa dia kemari supaya Nona bisa bertemu," kata Miko sambil tersenyum, lalu masuk ke bilik toilet.
Chris menekan dadanya, jantungnya berdetak terlalu cepat.
Dia nyaris kehilangan nyawa karena terkejut. Kenapa langkah kaki Miko sama sekali tak terdengar?
Setelah menenangkan diri, Chris keluar dari toilet.
Di kantor, Susan sedang menyisir rambutnya. Sejak Chris pergi, hatinya selalu berdebar tanpa sebab.
Ad

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link