Bab 92
"Bu Mimi, Stella sudah menemui Lucy, seharusnya semuanya sudah jelas. Sejak awal, kamu pasti tahu Stella difitnah, 'kan? Saat Zia datang tadi, mestinya kamu bilang sesuatu. Kalau nggak, nanti kalau pak Simon tahu, dia pasti nggak akan senang," ucap asisten pribadi Mimi.
Mimi mengangkat kepalanya. "Tahu atau nggak, apa hubungannya denganku?"
"Bu Mimi, jelas-jelas kamu juga memikirkan kepentingan Stella, kenapa nggak mau mengatakan apa-apa?" Asisten pribadi yang sudah bersama selama empat tahun itu adalah orang kepercayaannya.
Asisten pribadi itu juga merasa kasihan pada Mimi. Meskipun sudah melakukan begitu banyak hal, usahanya selalu tidak dihargai. Hanya karena tidak berkata apa-apa, dia sering disalahpahami dan semua pujian jatuh ke orang lain.
Alasan Mimi tidak memihak sama sekali, sebenarnya karena memikirkan Stella. Saat itu, jika dia memihak, justru akan membuat orang-orang di kantor CEO makin banyak menilai buruk Stella.
Awalnya, Stella memang orang yang baru masuk, jadi Mimi ha

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link