Bab 16
Aruna hanya bisa pulang bersama Julian. Sebelum pergi, dia berpamitan dengan Evander.
Suara Evander terdengar cemas, dengan emosi yang sulit dibaca di matanya. "Bukankah kamu bilang sudah nggak mencintai Julian lagi? Lalu kenapa kamu masih mau ikut pulang bersamanya?"
Aruna menundukkan kepala, menyembunyikan getir di matanya dan berpura-pura santai. "Aku dan dia suami istri, mana ada dendam yang dibawa sampai esok hari."
Cahaya di mata Evander perlahan meredup. Dia memaksakan senyum dan berkata, "Benar juga. Lagi pula tempat ini sangat berbahaya. Kalau kamu terus berada di sini, aku pun nggak tenang."
Aruna menarik sudut bibirnya, tersenyum padanya, tapi kilau air mata sudah muncul di matanya. "Nanti saat kamu kembali ke Kota Jingapura, kita bertemu lagi. Kakak Seperguruan, kamu harus berhati-hati dan jaga kesehatanmu baik-baik."
Setelah Evander mengangguk, Aruna kembali ke tempat tinggal sementara untuk membereskan barang-barangnya, lalu menaiki pesawat pulang bersama Julian.
Setelah

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link