Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 82

Setelah itu, Arga membuka pintu dan pergi keluar. Budi menyadari Karin merasa tidak enak hati, lalu tersenyum dan berkata, "Kakak Ipar, hubungan pertemanan kami sangat baik. Kak Xander adalah pemimpin kami. Bahkan tanpa kamu, urusannya adalah prioritas utama bagi kami. Kamu nggak perlu merasa bersalah." Karin menjawab, "Ini berbeda. Aku tahu persaudaraan kalian sangat kuat, bahkan siap berkorban apa pun. Tapi, kalau bukan karena aku, Arga nggak perlu sampai ke sini. Aku berutang budi." Budi memandang Karin dengan agak terkejut. Bagi orang dengan status seperti mereka, semua orang di sekitar pasti punya maksud tersembunyi. Orang lain mungkin menganggap hal seperti ini adalah ucapan biasa bagi mereka, bahkan mungkin merasa ini masih jauh dari cukup. Tidak disangka, Karin justru mengingat kebaikan ini hanya karena hal kecil yang sederhana. Sepertinya, Budi tiba-tiba mengerti kenapa Xander yang biasanya tidak tertarik pada wanita itu bersedia ikut serta dalam permainan cinta ini. Sifat yan

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.