Bab 83
"Ngapain bertanya padaku?" sahut Xander. "Kalau kamu merasa perlu, ambil saja."
Budi cepat-cepat mengibaskan tangannya dan berkata dengan tegas, "Kakak Ipar, aku ini seorang pengacara. Sudah kewajibanku berusaha sebaik mungkin untuk klienku. Kakak Ipar cukup membayar biaya pengadilan saja."
Xander juga berujar menambahkan, "Sebenarnya, kami meminjam kasus ini untuk melatihnya. Kemenangan dalam kasus ini nggak terlalu berhubungan dengan kami, jadi kamu nggak perlu merasa bersalah menerima uang ganti rugi itu."
Bagaimana mungkin Karin tidak merasa bersalah? Dia cepat-cepat berkata, "Kunci kemenangan dalam kasus ini ada pada kalian, aku ... "
Namun, Budi menyelanya dengan tegas, "Kakak Ipar, sejak hari aku menjadi pengacara, itulah cita-citaku. Apa kamu ingin mencemari cita-citaku dengan uang?"
Karin buru-buru berkata, "Aku nggak bermaksud begitu ... "
Budi pun balas menatap dengan penuh ketulusan. "Kalau begitu, jangan hina mimpiku dengan uang, ya?"
Karin akhirnya mengangguk dengan bingu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link