Bab 92
Fernando segera mencium Sherin dengan lembut dan menenangkan wanita itu dengan manis. Sherin akhirnya kembali tenang. Setelah itu, Fernando berkata, "Aku masih harus memantau perusahaan, jadi kamu tidurlah dulu."
Sherin juga tahu perusahaan sedang dalam masalah besar, dia menduga mungkin itulah yang membuat Fernando begitu stres sehingga bersikap kasar padanya. Hati Sherin terasa pedih untuk sesaat, tetapi dia tetap mengangguk dengan patuh. "Ya, Kak Fernando. Jangan kecapekan, istirahatlah yang cukup."
Fernando tersenyum dan mencium dahi Sherin. "Ya."
Setelah keluar dari kamar tidur, senyuman Fernando mulai memudar. Dia berbalik dan berjalan menuju ruang kerja di lantai tiga.
Hanya Fernando yang bisa masuk ke ruang kerja ini. Fernando membuka pintu dengan kunci, lalu memasukkan kode. Dia melewati tiga lapis keamanan dan akhirnya pintu terbuka.
Fernando menyalakan lampu, lalu berjalan perlahan ke rak buku. Dia mengambil sebuah map tebal dari sana dan meletakkannya di atas meja.
Saat map

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link