Bab 12
"Mama Selvi, bisakah kamu masakkan kami sesuatu?" tanya Rovan.
"Tapi sekarang sudah sangat malam. Bukankah pagi nanti pembantu akan membuat sarapan? Nggak bisakah tunggu sampai besok pagi?" Selvi sama sekali tidak bergerak.
"Tapi kami lapar sekali, Mama Selvi. Apa kamu nggak menyayangi kami? Kami akan memberi tahu Papa!" kata Ryan sambil menarik baju Rovan.
Mereka hanya ingin menikmati satu kali lagi masakan Selvi, tapi tak disangka ekspresi Selvi langsung berubah. Dia duduk di tepi tempat tidur dan melangkah ke hadapan kedua anak itu.
Ryan sempat berpikir kata-katanya berhasil dan langsung tersenyum. Namun tiba-tiba Selvi mengangkat tangan dan menampar wajahnya.
Rovan kaget dan berteriak, "Mama Selvi, kenapa memukul dia?"
Namun detik berikutnya, Selvi juga menampar Rovan.
Kulit anak-anak masih lembut dan daya tahan mereka terhadap rasa sakit rendah, wajah Rovan dan Ryan pun langsung memerah dan bengkak meski Selvi seorang wanita.
Air mata mulai menggenang di mata mereka, tetapi Selvi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link