Bab 41
Wulan mengucapkan terima kasih dengan manis, "Terima kasih, Papa."
"Sama-sama." Suara Jimmy pun jadi jauh lebih lembut.
Wulan menyuap buburnya, lalu mengangkat kepala dan menatap Jimmy sambil bertanya, "Papa, kapan Om Koki di rumah kita pulang?"
Jimmy langsung menjawab, "Senin depan."
"Besok hari Sabtu ... " Wulan menghitung dalam hati. "Kita sudah buat rencana."
"Kalau begitu hari Minggu saja!"
Wulan mengutarakan idenya sendiri. "Kita masak sendiri di rumah ya."
Dia benar-benar ingin merasakan seperti apa kehidupan keluarga kecil yang biasa.
Jimmy menatapku, seakan khawatir aku akan menolak.
Aku sama sekali tidak keberatan. "Nggak masalah."
Kali ini Jimmy pun merasa tenang, sambil mengusap pipi Wulan dengan lembut. "Kalau begitu kita ikuti idemu."
...
Sandi pulang ke rumah, dan sampai sekarang ...
Dia masih belum makan, perutnya sudah keroncongan, dia benar-benar sangat lapar. Akhirnya dia membuka kulkas, melihat apakah ada yang bisa dimakan.
Namun, kulkas kosong melompong, tidak ada

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link