Bab 42
Sigit terdiam karena tidak bisa menjawab, lalu akhirnya berkata, "Itu karena dia ... "
"... Harus keluar untuk menyiapkan kejutan untukmu," lanjut Sigit dalam hatinya.
Kalimat selanjutnya belum sempat terucap, dia tiba-tiba menyadari sesuatu yang aneh ...
Di depan dia, Jenny selalu bilang bahwa dia harus istirahat, tidak boleh terlalu capek, agar tidak mengganggu perkembangan janin.
Namun ...
Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan juga tidak bisa dibilang ringan, 'kan?
Artinya ...
Menurut Jenny, capek karena jalan-jalan itu tidak masalah.
Tapi capek karena mengurus Sandi, tidak boleh.
Sandi yang melihat Sigit tidak melanjutkan ucapannya, bertanya dengan bingung, "Ayah, ada apa dengan Mama Jenny?"
"Nggak ada apa-apa." Bagaimanapun, dia adalah anak Sigit satu-satunya.
Sigit tentu ingin lebih memperhatikannya. "Nanti waktu kita pulang, kita bilang ke Mama Jenny, besok, nggak peduli sesibuk apa pun, dia harus jemput kamu, bagaimana?"
Sandi menjawab dengan puas, "Oke!"
Lalu dia bergumam pelan, "

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link