"Selamat ulang tahun, Clarice." Saat kain hitam di matanya dibuka, Clarice Centella masih tersenyum. Sejak kejadian itu, ini adalah pertama kalinya kakak dan tunangannya mengusulkan untuk merayakan ulang tahunnya. Mereka bilang ingin memberinya kejutan. Dia sempat menebak mungkin itu tas edisi terbatas, mungkin perjalanan ke pulau, bahkan menebak mungkin mereka akhirnya mau memaafkannya ... tapi dia sama sekali tidak menyangka, kejutan itu adalah sebuah ruang persemayaman. Warna hitam putih yang menusuk mata. Di antara warna kontras itu, empat foto almarhum berada di depannya. Itu adalah ayah dan ibu yang paling menyayanginya, serta Paman Gio dan Bibi Karin yang paling memanjakannya.