Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 469

Aku terpaku membaca balasan itu, lalu mataku beralih membaca pesan yang kukirimkan padanya. "Berengsek, apa maunya?" umpat Reynard sambil menelepon Mario lagi. Namun, kali ini panggilan tidak tersambung. Sepertinya pria itu sudah mematikan ponsel. Mataku yang menatap layar ponsel mulai berkaca-kaca. Aku segera berbalik dan melangkah ke jendela, memandangi langit yang mulai gelap di luar. Begitu mendengar suara langkah kaki di belakangku, aku langsung berkata, "Tolong kalian keluar dulu, aku mau sendirian." Reynard dan Harold bisa merasakan betapa sedihnya aku sekarang. Mereka tidak jadi menghampiriku, melainkan pergi dan menutup pintu. Air mataku seketika merebak. Aku tidak tahu aku menangis karena Mario dengan mudahnya setuju untuk putus atau karena merasa diperlakukan tidak adil. Aku mengharapkan kedatangannya, tetapi dia bahkan tidak menemuiku setelah datang. Aku hanya tertidur. Meskipun tidurku agak lama, yakni selama tiga hari tiga malam, Mario tidak seharusnya menjadi begitu ding

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.