Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 615

Aku ingin mendekatkan diriku lagi, tetapi Hera tiba-tiba memanggilnya sambil terisak-isak, "Mario." Hatiku serasa diremas-remas. Aku perlahan mendongak untuk menatap Mario. Matanya terpejam dan bulu matanya tidak bergerak. Satu tangannya yang diletakkan di tepi ranjang juga terkulai lemah. "Mario," panggilku dengan pelan. Namun, dia tidak menjawabku. Aku menggeleng, tidak sanggup menerima kenyataan. Aku menangkup wajahnya dan berucap, "Mario, Mario ... kamu belum selesai bicara. Teruskan ... Mario, katakan sesuatu, kamu ... " Tak sanggup melanjutkan kata-kataku, aku pun menciumnya. Aku mencium hidungnya, matanya, pipinya, dan bibirnya. Meski aku terus menciumnya, dia juga tidak bereaksi. Aku tidak akan pernah lagi mendengarnya berkata seperti dahulu, "Everly, jangan nakal ... " "Mario, jangan tinggalkan aku. Aku hanya punya kamu ... " Saat mengucapkan hal itu, dadaku benar-benar hampa. Ini lebih menyakitkan daripada saat aku kehilangan orang tuaku. Mungkin karena saat itu aku masih ter

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.