Bab 165
Nindi berbicara dengan nada dingin, "Lebih tepatnya, sejak dulu kita memang nggak ada hubungan."
"Kamu mau memutus hubungan denganku?"
"Kamu sudah sering bilang begitu, 'kan? Memangnya sudah lupa, ya?"
Leo merasa bersalah, "Aku omong begitu cuma karena marah saja. Aku nggak pernah benar-benar bermaksud begitu."
"Tapi aku menganggapnya serius. Sebagai manusia, kita harus menepati ucapan masing-masing."
Nindi menatap kedua kakak di depannya dengan tatapan tajam, "Aku nggak pernah asal bicara Cuma gara-gara emosi. Selamat tinggal. Oh, salah. Sebaiknya, kita nggak pernah bertemu lagi."
Ekspresi Nindi begitu serius. Wajahnya yang putih bersih berpadu dengan tatapan mata hitam yang mendalam.
Seusai mengatakannya, Nindi berbalik. Pandangannya bertemu dengan sosok di kejauhan … Cakra dan Zovan.
Tatapan Cakra memancarkan secercah rasa puas.
Sementara itu, Zovan langsung bertepuk tangan sambil berkata, "Kata-katamu indah sekali!"
Saat melihat mereka, hati Nindi terasa sedikit lebih tenang.
Seben

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil