Bab 386
Nindi melirik kacamata yang Mario pakai. "Aku lihat, kamu selalu pakai kacamata hitam, ya? Ini gaya khasmu?"
"Ahem. Betul, biar keren."
Mario canggung saat menaikkan kacamata hitam yang dia kenakan, lalu berpose keren. "Ganteng, nih!"
Galuh pun sangat mendukung. "Ganteng!"
Sekelompok orang mulai keluar.
Nindi dan Galuh pergi menggunakan taksi.
Mario berdiri di tempat sambil mengantar taksi mereka pergi, lalu melambaikan tangan.
Guntur mendekat, melihat dengan tatapan rumit, lalu berkata, "Bocah tengik, jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta sama dia, ya?"
Sepanjang malam, Mario menjaga di sisi Nindi, layaknya seorang pelindung bunga.
Orang buta pun bisa melihat sikap Mario memang tidak benar.
"Ehem. Kamu bicara apa, sih? Dia kakak iparku!"
"Kakak iparmu, ya. Aku nggak salah lihat di Kota Antaram kalau gitu. Ternyata memang kakakmu!"
Guntur selalu mengira, dia salah lihat orang.
Mario terlihat ingin tahu saat bertanya, "Apa yang dilakukan kakakku di Kota Antaram?"
"Aku juga nggak tahu, ke

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil