Bab 735
Witan tampak tak percaya, seolah-olah dia mengira dirinya salah dengar.
Sania menoleh dan menatap Witan dengan sorot mata angkuh dan jijik. "Apa maksudnya semua orang diperlakukan adil? Pada akhirnya aku tetap dipaksa menikah sama orang cacat seperti kamu!"
Begitu mendengar kata orang cacat, Witan benar-benar hancur.
Dia berteriak histeris ke arah Sania, "Kamu berani bilang aku cacat, beraninya kamu!"
Kalau orang lain yang bilang, dia mungkin masih bisa terima. Namun, dia sama sekali tidak bisa menerima Sania mengatakan hal itu.
Bukankah beberapa hari yang lalu wanita itu bilang paling mencintainya?
Kenapa sekarang dia menatapnya dengan jijik seperti itu?
Nindi yang berada di samping melihatnya sambil mencibir sinis, "Kak Witan, kamu ini bodoh ya? Dari awal sampai akhir, Sania itu cuma memanfaatkanmu. Kalau saja bukan karena keributan di pesta keluarga Ciptadi waktu itu, dan Sania diputuskan oleh Yanuar, bagaimana mungkin dia dengan mudahnya setuju untuk bersamamu?"
Sejak awal, Sania m

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil