Bab 79
"Ya," jawab Olivia dengan tenang sambil melambaikan tangan.
Devan berjalan beberapa langkah, kemudian menoleh ke belakang dan berkata, "Entah kenapa, rasanya nggak ingin pergi."
"Aku akan menutup pintunya, ya," balas Olivia dengan senyuman lembut, lalu menutup pintu.
Setelah pintu tertutup, Olivia bersandar pada daun pintu. Wajahnya yang tadi penuh senyum kini memudar seketika. Tak ada sisa senyum, bahkan kelelahan yang tak bisa disembunyikan terlihat jelas.
Sementara itu, Devan yang bertemu Leo segera kembali ke sikapnya yang biasa, serius dan formal. Terutama saat mereka mulai bekerja, segala urusan cepat diselesaikan. Setelah itu, mereka duduk bersama untuk merokok. Leo bukan orang yang banyak bicara. Dia hanya duduk dan mengisap rokok dengan santai. Sedangkan, Devan juga merokok, tetapi sesekali dia melirik ponselnya, seolah sedang menunggu pesan dari seseorang.
Ponselnya tetap tak berbunyi. Dia akhirnya mengirim pesan ke Olivia, tetapi tak ada balasan. Sepertinya Olivia sudah tidu

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil