Bab 25
Setelah upacara penerimaan mahasiswa baru, Adelia mengantar bibi dan keluarganya pulang, lalu kembali ke kampus.
Setibanya di gerbang kampus tatapannya langsung bertemu dengan sepasang mata yang tidak asing baginya.
Anehnya meski telah memutuskan untuk merelakan segalanya, setiap kali bertemu dengan Jarvis, Adelia selalu merasa bersalah. Dia merasa seperti anak yang ketahuan melakukan kesalahan oleh orang tuanya.
Perasaannya sekarang sama persis saat dia diam-diam memberikan kalung milik ibunya pada temannya dan akhirnya ketahuan.
Apa ini naluri dari orang yang lebih tua?
Karena sudah di depan mata, Adelia tidak bisa berpura-pura tidak melihat, jadi dengan enggan dia menghampiri dan menyapa pamannya.
"Paman kenapa ke sini?"
Melihat sorot mata Adelia yang menghindarinya, hati Jarvis terasa sakit.
Namun, dia berusaha menekan gejolak perasaannya dan berpura-pura bersikap tenang.
"Mau lihat upacara penerimaan mahasiswa baru."
Adelia mengangguk ringan sebagai jawaban tanpa berkata-kata.
Ked

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil