Bab 246
Cambukan pertama mendarat di lengan Windi sampai robek.
Tubuh Windi gemetar kesakitan. Dia menggigit kuat bibir bawahnya, rasa anyir darah memenuhi rongga mulutnya.
"Plak!"
Cambukan kedua mengenai kaki Windi. Seketika itu juga, roknya berubah warna menjadi merah karena darah.
Windi masih terdiam.
"Plak!"
Cambukan ketiga makin brutal.
Darah merah segar terus merembes keluar, membasahi ujung gaunnya yang polos, pemandangan itu begitu mengerikan.
Dengan rahang terkatup rapat, Windi bersikeras tidak mengeluarkan suara, hanya napas terengah yang mengungkap rasa sakitnya.
Tiba-tiba ...
"Brak!"
Suara cambukan keras memecah keheningan malam.
Pergelangan tangan kanan Wira yang memegang cambuk terciprat oleh semburan darah, kemudian cambuk itu terlepas dan terbang jauh.
"Ah!" Jeritan Windi terdengar melengking dan pilu. Dengan wajah menahan rasa sakit, Windi menutupi pergelangan tangannya dan berjongkok.
Tiba-tiba, sesuatu yang tak terduga terjadi.
"Wuss! Wuss! Wuss!"
Enam mobil off-road berwarn

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil