Bab 56
"Tut, tut, tut ...."
Suara telepon terputus.
Arvin memegang ponsel erat-erat sampai buku jarinya memutih.
"Kak Arvin ...." Talia mengejar Arvin, dia melihat kamar kosong dan ekspresi Arvin yang sangat jelek.
Dia sengaja datang ke rumah sakit ini dengan alasan tangannya sakit.
Saat melihat Arvin meninggalkan Nadine dan menemaninya melakukan pemeriksaan, dia tidak kaget dan hatinya merasa senang.
Tapi dia tidak menyangka, begitu tahu tangannya tidak apa-apa, Arvin langsung pergi!
"Bukankah aku menyuruhmu menjaganya?" Arvin mengabaikan Talia, menatap Dion dengan dingin.
"Nyonya bilang ingin minum teh susu, aku pergi beli, lalu ...." Dion menunduk malu. "Ini salahku, tadi sudah tanya perawat, seharusnya Nona Ariel yang jemput Nyonya."
"Kak Arvin, Nadine dan Ariel dekat. Kalau Ariel yang jemput Nadine, kamu nggak perlu terlalu khawatir." Talia memaksakan diri tersenyum dan menenangkan.
Perhatian Arvin pada Nadine sudah melebihi dugaan Talia.
Talia melanjutkan, "Sejak kecil Nadine selalu pun

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil