Bab 381

"Semua orang bilang kalau Victoria itu wanita tercantik di Kota Santigo, lembut dan penuh pengertian, ibarat bunga yang indah dan penuh makna. Tapi sekarang, kalau aku membiarkanmu pergi, mungkin nggak ada yang berani mendekatimu. Sifatmu sudah aku buat jadi manja." Victoria mencoba meronta, tetapi tidak berhasil melepaskan diri. Kalau Julian berniat menahannya dengan paksa, dia juga tidak akan bisa kabur. "Kita sudah perang dingin selama ini. Meski kamu masih marah, harusnya sekarang sudah lebih tenang. Kalau memang mau aku mati, seenggaknya beri tahu aku alasannya. Apa yang sebenarnya membuatmu marah?" Victoria bertanya, "Kenapa kamu mau punya anak denganku?" Julian mengerutkan keningnya. Kenapa pertanyaan ini muncul lagi? "Kamu itu istriku. Bukannya wajar kalau aku ingin punya anak denganmu?" Victoria mengangguk pelan. "Jadi, anak kita bukanlah anakku, melainkan anak istrimu." "Aku makin bingung denganmu." Julian mengerutkan keningnya. "Anak itu tentunya akan menjadi milik istri sah