Bab 124 Anggap Saja Aku Memohon
Yansen jelas tidak mau mendengar ucapannya, alisnya mengernyit erat.
"Menurutmu Kirana menyukaimu?" Wanda tiba-tiba melontarkan pertanyaan itu.
Dia merapatkan bibir. "Itu nggak ada hubungannya dengan masalah ini."
"Bagaimana bisa nggak ada? Tentu ada! Dia jelas nggak mencintaimu, tapi tetap mau menandatangani perjanjian demi uang, menjual pernikahannya sendiri. Kalau begitu apa lagi yang nggak bisa dia jual?"
"Wanda!"
Sejak saling mengenal bertahun-tahun, baru kali ini Yansen memanggil namanya dengan nada sekeras itu.
Suasana di dalam mobil seakan membeku, keduanya tidak lagi berbicara.
Wanda memalingkan kepala, menatap keluar jendela mobil.
Dia berulang kali menenangkan diri, tidak ingin benar-benar bertengkar dengan Yansen pada saat seperti ini.
"Lebih baik kita pergi dulu, ibumu pasti masih memperhatikan dari belakang, jangan sampai beliau tahu kita sedang berselisih."
Wanda merendahkan sikapnya, nada suaranya juga mengandung permohonan.
Yansen melirik dari kaca spion.
Benar saja, B

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil