Bab 388 Berhasil Mendapat Sebuah Nomor Telepon

Kirana tersenyum karena dia. "Pikiranmu ini agak menakutkan." "Nggak menakutkan, mereka memang pantas mati, itu karma mereka." Sudut bibir Kirana bergerak sedikit, karena topik ini cukup sensitif. "Lagi pula Yansen sudah menikah lagi, tiba-tiba muncul dua anak, sebenarnya ini sangat tidak adil bagi istri barunya." Sejak melihat bekas gigitan di bahu Yansen, Kirana merasa bersalah. Dia tidak menyangka suatu hari akan menginginkan suami orang lain! Namun faktanya, dia benar-benar melakukannya, bahkan pergi ke rumah Yansen untuk itu! Jika kita mencoba membalikkan keadaan dan menjadi istri Yansen saat ini, bagaimana perasaannya setelah dia mengetahui semua ini?" Dia seharusnya tidak melakukan hal seperti ini! "Sudahlah, jangan terlalu memusingkan hal itu. Bukankah kamu sudah siap untuk pergi? Semua gejolak dan masalah di negara ini sudah saatnya ditutup, biarkan semuanya menjadi masa lalu." "Ya, setelah aku pergi, semua akan disembuhkan oleh waktu." Dia benar-benar berharap simpul di hati