Bab 46 Hingga Kini, Hanya Dia Satu-satunya Pria
Kali ini Janna benar-benar tidak mengecewakan.
[Besok aku akan pergi dinas, setelah pulang akan aku beri tahu atasanku! Proyek ini memang bagus.]
Tak lama, ada balasan, [Besok kamu juga dinas?]
[Hm, iya, ke Kota Jintara.]
[Kebetulan! Besok aku juga ke Kota Jintara, diundang untuk memberikan ceramah di Universitas Teknologi. Kalau sempat, kita bertemu dan aku ceritakan proyek ini secara rinci.]
Mendadak diajak bertemu, Kirana tidak tahu apakah Sigit itu memang tulus hanya ingin membicarakan pekerjaan, atau sebenarnya ada campur tangan Janna sehingga dia menyimpan maksud lain.
Namun, proyek itu memang menarik menurutnya.
Tidak mungkin dia melewatkan proyek ini hanya karena keraguannya sendiri.
Setelah berpikir sejenak, dia membalas, [Baik, kita saling berkabar lagi saja nanti.]
Kirana meletakkan ponselnya dan masuk ke kamar mandi. Setelah keluar, dia melihat ada pesan yang belum dibaca, bukan di WhatsApp tapi SMS.
Pesan itu datang dari nomor tak dikenal.
[Dengar-dengar kamu jadi selingku

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil