Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 267

Namun, mereka sudah dewasa, tidak boleh karena takut lalu tidak berani membicarakannya. Sally menarik napas dalam-dalam. "Ya, ibumu bernama Widia Winata, putri dari Pak Herman. Pak Herman itu kakekmu." Akan tetapi, malam lusa kemarin, pertemuan pertamanya dengan Kakek Herman juga merupakan yang terakhir. Bercak darah yang menyembur itu seakan-akan masih membekas di pipi Sally hingga sekarang, tidak peduli betapa keras Sally menggosoknya, tetap tidak bisa hilang. Herman adalah orang yang baik. Setelah putrinya hilang, Herman masih menghubungi orang-orang yang membutuhkan bantuan dan mengirimkan uang setiap tahun. Namun, dunia ini begitu kejam. Nasib malang selalu menimpa orang yang sudah menderita. Ketika Herman menutup matanya, apakah dia merasa bahwa tantangan dunia ini sangat membuatnya putus asa? Mata Indira bengkak hari ini karena sudah menangis semalaman tadi malam. Ujung jarinya gemetar memegang sendok, dengan susah payah menelan ludah. "Dulu ibuku selalu bilang, bawa kamu lari k

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.