Bab 307
Martti mengedipkan mata padaku dengan matanya yang menggoda. Aku segera menahan napas dan menutup mataku.
“Jangan mengedipkan mata padaku,” gumamku.
Martti tertawa. "Apa yang salah?"
“Matamu terlalu indah.”
Itulah jawaban refleks ku. Saat mengatakannya, aku merasakan suasana di sekitarku menjadi dingin.
Aku membuka mata dan melihat ekspresi ketakutan Martti.
"Aku harus pergi," dia menelan ludah. "Sampai jumpa besok."
Aku berbalik. "Mengapa dia pergi begitu tiba-tiba?" aku bertanya.
Zachary, dengan ekspresi sedingin es, tidak menjawabku.
Dia diam sepanjang perjalanan kembali ke Espoo. Aku diabaikan bahkan ketika mencoba memulai percakapan dengannya.
Aku merasa bosan, lalu melihat ke luar.
Salju turun lebat di Finlandia.
Terakhir kali di sini, aku tidak berhasil melihat aurora, dan kejadian malang itu terjadi. Aku bertanya-tanya apakah aku akan memiliki kesempatan untuk melihatnya.
Satu jam kemudian, kami akhirnya sampai di villa Zachary. Dia memarkir mobil di depan pintu dan turun. Saat

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil