Bab 156 Itu Tidak Aneh
Esther menangis cukup lama, sementara Selena hanya duduk bersandar dengan kedua tangan dilipat, memandang dingin ke arahnya tanpa menunjukkan tanda-tanda ingin menghiburnya sama sekali.
Akhirnya, Esther berhenti menangis sambil tersedak, lalu dia tidak makan obat dan berbalik tidur dengan mata terpejam.
Selena menarik sudut bibirnya, berpikir bahwa wanita tua itu mungkin akan menangis sampai malam tiba. Ternyata, hanya segini? Kekuatannya tidak sebanding dengan yang dibayangkan!
"Nenek Esther, istirahat yang baik, ya. Nanti kalau tubuhmu sudah pulih, kami akan bawa kamu pulang. Kamar Feli juga sudah siap, kamu sudah pernah lihat, 'kan? Nanti kalau Feli pulang, kamu tetap tinggal bersamanya," ujar Selena dengan suara lembut.
"Hubungan kalian berdua sangat baik, nggak ada yang bisa memisahkan kalian," lanjutnya.
Dengan kata-kata itu, Selena menyelimutkan Esther, lalu berbalik dan keluar dari kamar rumah sakit.
Begitu keluar, kelembutan di wajahnya menghilang seketika, digantikan dengan e

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil