Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 205

Pintu tidak dikunci. Begitu Lorenzo membukanya, suara gadis yang sedang mengigau itu terdengar. "Lorenzo, Lorenzo … " "Kenapa kamu nggak menginginkanku … Huhuhu … " Suara tangisan terdengar, menusuk tepat ke dalam hati Lorenzo. Dia segera melangkah ke sisi tempat tidur. Valencia masih terus mengigau. "Lorenzo bajingan … Aku nggak menginginkanmu … Pergi jauh-jauh." Pria itu menundukkan kepala, bulu matanya sedikit bergetar. Dia mengulurkan tangan, lalu dengan lembut menyeka air mata dari wajah gadis itu. Suaranya sangat hangat. "Ya, aku memang bajingan." Dalam tidurnya, seolah bisa merasakan kehadiran Lorenzo, tubuh mungil Valencia bergeser mendekat padanya. "Kak Lorenzo ... " Orang dalam mimpi itu memiliki emosi yang berfluktuasi. Di satu sisi, dia mengomel kesal dan menyuruh Lorenzo pergi. Namun, di sisi lain, dia seperti anak kucing manja, yang menggosokkan wajahnya dengan lembut ke tangan pria itu. "Kak Lorenzo, jangan pergi, jangan tinggalkan aku. Valen sangat baik … " Hati Lorenzo

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.