Bab 756
Pria itu melirik nomor yang muncul di layar ponselnya, dahinya berkerut, tapi dia tetap menjawabnya.
Suara cemas Kalana terdengar, "Agam, kamu di mana?"
Pria itu menjawab, "Manor Sinar Rembulan."
Kalana dengan segan bertanya, "Hm ... kamu di Manor Sinar Rembulan? Apa kamu sibuk?"
Pria itu tidak menjawab, sebaliknya bertanya, "Ada apa?"
Kalana menjawab dengan berat hati, "Agam, Revan barusan muntah, dia nggak enak badan, dari tadi terus-terusan memanggilmu. Agam, aku tahu aku mengganggumu, tapi bisa nggak kamu pulang sebentar? Revan membutuhkanmu."
Agam tanpa sadar menatap Pamela di sampingnya, dia terdiam dua detik sebelum bertanya, "Apa kata Dokter?"
Kalana terisak sambil menjawab, "Kata Dokter kondisi tubuhnya baik-baik saja, muntah adalah reaksi normal dari geger otak. Tapi anak mengalami syok, dia perlu ditenangkan, akan lebih baik kalau ayahnya bisa menemani! Agam, apa kamu bisa datang?"
Agam terdiam.
Dalam suasana tenang, Pamela tersenyum kecil sembari berkata, "Pergilah."
Pamela

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil