Bab 18
Kerumunan yang tadinya ramai seketika menjadi sunyi.
Semua orang menatap Yogi dengan mata terbelalak.
Hanya Sigit dan Tina yang, selain tidak percaya, juga menyimpan ketakutan tersembunyi.
"Astaga, itu benar-benar Pak Yogi! Kakinya ... "
"Bukankah sebelumnya dikatakan kalau kakinya nggak mungkin sembuh? Bagaimana dia bisa benar-benar berdiri!"
"Gila, tampan, kaya, dan sekarang satu-satunya kekurangannya pun hilang. Wulan benar-benar sangat beruntung!"
"Tentu saja, lihat wajah Tina itu. Bisa jadi malam ini dia nggak akan tidur nyenyak."
"Siapa yang nggak tahu isi hatinya itu. Hanya seorang anak haram, tapi selalu menginginkan sesuatu yang bukan miliknya."
Kata "anak haram" seketika membangkitkan semua ingatan Tina.
Dia menggigit bibir dan memaksakan senyum kaku di wajahnya.
"Kakak Ipar, selamat ya, nggak disangka kamu menyembunyikan kejutan sebesar ini ... "
Yogi menoleh ke arah Tina dan menatapnya dari atas ke bawah.
"Aku kok nggak ingat kalau ibu Wulan punya satu anak perempuan lagi."

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil