Bab 11
Yavin jelas tidak percaya ucapan Myria.
Pandangannya menyapu wajah Myria.
Myria merasa sesak napas. Dia memeluk anak anjing di pelukannya dengan erat, dan refleks mundur dua langkah, punggungnya menempel pada dinding lift.
"Aku cuma tanya, kenapa Nona Myria gugup begitu?"
"Dokter Yavin, kamu nggak merasa sikapmu sekarang terlalu lancang?"
"Aku berdiri di luar lift, jaraknya dua meter darimu, dan kamu bilang sikapku lancang?"
Yavin mengatakan dengan tenang.
Matanya masih menatap Myria dengan tatapan santai.
Myria sudah menempel di sudut terdalam lift, seluruh tubuhnya siaga dan waspada.
Lift yang terlalu lama terbuka mulai berbunyi 'bip bip' sebagai peringatan.
Akhirnya, Yavin melepaskan tangannya, dan pintu lift perlahan menutup.
Myria menatap mata gelap itu, dan saat pintu lift benar-benar tertutup, dia baru menghela napas panjang. Punggungnya basah oleh keringat.
Dia sudah mengenaliku?
Nggak, seharusnya nggak.
Myria kemudian berpikir, sekalipun Yavin mengenalinya, terus kenapa? Fia a

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil