Bab 139
Punggung Myria terbentur cermin di belakangnya.
Telapak tangan pria itu menempel pada tulang belikatnya, satu dingin satu panas, pikiran Myria pun buyar. Sementara itu teknik Yavin begitu mahir, membuat Myria teringat pada masa lalu.
Ada masa ketika kebutuhannya sangat sering, bekas jari di kulit Myria masih belum hilang, segera tertutup bekas baru.
Saat melakukan hal ini, Yavin lebih suka dari belakang.
Yavin tidak suka melihat wajahnya.
Myria merasa rendah diri sekaligus sedih.
Pria itu juga suka mematikan lampu, seolah-olah melihat wajahnya akan merusak suasana hati.
Bohong jika Myria mengatakan dia tidak sedih.
Namun, di antara mereka juga ada banyak kenangan indah.
Myria mengikuti di belakang pria itu ke sudut sekolah yang sepi. Ketika sekeliling mereka sunyi, dengan hati-hati Myria menyentuh ujung jarinya.
Lalu menggenggamnya.
Wajah Yavin tetap dingin, tetapi dia tidak melepaskan jarinya.
Mungkin, kenangan yang tampak indah itu hanya terasa indah bagi Myria.
Bagi pria sombong yan

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil