Bab 144
Myria berpikir dalam hati.
Untunglah sekarang mereka berdua sudah berpakaian lengkap.
Wajahnya memerah seperti tomat, sementara Yavin di belakangnya justru tampak segar dan tenang. Namun, saat menatap mata jernih gadis kecil itu, entah mengapa dia tiba-tiba merasa bersalah.
Myria pun tidak menjelaskan, karena sulit menjelaskan pada anak kecil.
Yavin kemudian mengatakan dia harus keluar sebentar untuk mengurus sesuatu, nanti akan kembali mengantar mereka pulang.
Myria tahu Fia mungkin ingin ke toilet, dan bersiap membantunya, tetapi Fia berkata, "Mama, aku bisa sendiri."
Myria menunggu sebentar di luar toilet.
Dia menatap pintu kaca toilet yang buram, tiba-tiba rasa bersalah menyergap dirinya.
Panas di pipinya belum juga reda.
Dia seolah baru saja melakukan sesuatu yang "buruk" dan takut ketahuan.
Dia memikirkan bahwa toilet ini tidak punya jendela. Tidak tahu apakah Yavin sempat menyalakan ventilasi, apakah baunya sudah hilang, apakah kondom sudah dibuang ke tempat sampah atau masih te

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil