Bab 249
Sebuah dering ponsel memecah kesunyian di ruangan itu, menarik kesadaran Myria kembali.
Myria menatap layar yang menampilkan nomor penelepon.
Sebuah nomor asing.
Dia mengangkat panggilan itu pada dering kedua.
Di ujung sana, terdengar suara seorang pria asing.
[Aku ... maaf ... aku minta maaf. Dulu aku bicara sembarangan. Jangan anggap serius hal ini. Itu salahku, aku yang paling bersalah. Kak Yavin ikut terprovokasi. Dia nggak bermaksud begitu. Malam itu dia minum terlalu banyak ... " Aldo berbicara sambil menampar mulutnya sendiri.
Myria bersandar pada dinding, dan perlahan berdiri.
Karena duduk terlalu lama, kakinya terasa agak mati rasa.
Suaranya dingin dan tenang memotong suara pria di seberang. Permintaan maafnya tidak membangkitkan sedikit pun gelombang emosi di hatinya. Myria langsung bertanya, "Apa dia di sampingmu?"
Aldo segera menyadari.
[Kak Yavin? Ada, ada!] Aldo menatap pria yang terbaring di sofa, bau alkohol menyelimutinya. [Kak Yavin, telepon dari Rani.]
Mata pria itu

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil