Bab 147
Aku berdiri diam di jalan.
Ridwan tidak tahan lagi untuk mendesak, "Nona Natalie, silakan masuk dulu. Ada begitu banyak orang di sini, nggak enak dilihat ...."
"Karena tahu nggak enak dilihat mereka, kenapa kamu menghalangi mereka di sini?"
Aku menatapnya dan berkata, "Kalian pergi saja, malam ini aku nggak akan pulang."
Aku melihat pria yang duduk di dalam mobil terdiam sejenak, tetapi dia tidak berkata apa-apa dan juga tidak menatapku, malah menatap dokumen di tangan sebelum perlahan meletakkannya.
Melihat hal ini, Ridwan hanya bisa menelan ludah dan berkata kepadaku, "Nona Natalie, sebaiknya masuklah dulu."
Sambil berbicara, dia tiba-tiba merendahkan suaranya dan berbisik di telingaku, "Jangan buat Pak Lucio marah lagi. Tadi kamu di pesta ulang tahun ...."
"Aku kenapa?"
Aku menatapnya sambil tersenyum.
Sejak sadar dari percobaan bunuh diriku, Ridwan terus mencari masalah denganku dan merendahkanku dengan segala cara.
Meskipun tidak diucapkan secara langsung, aku masih bisa mendengar

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil