Bab 22
"Kamu ... nggak ada yang ingin kamu katakan padaku?"
Tidak ada perubahan ekspresi di wajah Irvan. "Nggak ada."
Carla tidak banyak bertanya. Dengan pikiran buyar, dia kembali ke kelas memikul tasnya. Karmel langsung mendekat dan berkata, "Kamu tahu nggak? Wali Kelas pergi ke perpustakaan untuk memantaumu. Astaga, kamu nggak lihat, tatapannya saat melihatmu bersama Irvan seperti bisa menyemburkan api. Benar-benar mengerikan."
"Untung kamu dan Irvan nggak terpengaruh. Mungkin nenek sihir itu juga nggak menyangka kalian benaran pergi belajar."
"Carla, sekarang kamu baru kelas SMA 1, apa perlu begitu serius?"
Carla menggelengkan kepala. "Tahun depan, Irvan sudah masuk Universitas Jayakarto. Kalau nggak minta bimbingan belajar sekarang, aku takut nggak ada kesempatan lagi nanti."
Karmel terbata-bata, "Bisa nggak kamu beri tahu Irvan, aku juga ingin les dengannya. Aku bisa membayarnya!"
Pada awalnya, Carla agak ragu-ragu. Namun, berpikir bahwa dibayar, Carla mengangguk. "Baik, aku akan sampai

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil